Asal-Usul Thongling, Dongeng Terbaik Magetan

Poncol – Akhirnya kita menang. Perwakilan Kecamatan Poncol dalam Lomba Mendongeng Berbahasa Jawa, Lina Nur Fitriana dengan mengambil Judul Cerita “Asal Usul Kesenian Tradisional THONGLING” menyabet gelar bergengsi sebagai Juara I Tingkat Kabupaten Magetan dengan nilai 285.

Pengumuman pemenang lomba dan pemberian piala serta uang pembinaan dilaksanakan pada Hari Jum’at (15-10-2021) di Aula Pertemuan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan. Piala dan Uang Pembinaan diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Suhardi didampingi oleh seluruh anggota juri.

Sedangkan Juara 2 diraih oleh Thoif Nurul Fadilah dari Kecamatan Takeran dengan nilai 273, Juara 3 dengan nilai 268 dari Kecamatan Maospati atas nama Lice Wahyu Trisnawati. Juara Harapan I diraih perwakilan Kecamatan Bendo atas nama Suprihatin dengan nilai 263 dan Juara Harapan II dengan nilai 259 atas nama Santi Rochmatin perwakilan Kecamatan Sidorejo.

Berdasarkan penuturan Dewan Juri bahwa penilaian lomba terutama adalah muatan local untuk tema cerita, mimic muka pendongeng pada saat bercerita, property untuk mendukung cerita dan ilustrasi music yang digunakan dalam video apakah relevan dengan tema cerita.

Perwakilan Kecamatan Poncol Lina Nur Fitriana dengan mengambil Judul Cerita “Asal Usul Kesenian Tradisional THONGLING” yang merupakan kesenian asli Dusun Wonomulyo Desa Genilangit dinilai oleh Juri sudah memenuhi kriteria  dari Dewan Juri. Video yang mengambil lokasi di Bukit Sekudi “Wonomulyo Highland” sangat mewakili isi dongeng yang disampaikan.

Selain itu, mimic muka dan intonasi suara Lina dalam bercerita sudah bisa mewakili tokoh yang sedang diceritakan sesuai alur cerita dongeng. Warna suara yang bisa menggambarkan jenis kelamin tokoh yang diceritakan cukup memukau juri.

Selain itu ilustrasi music yang digunakan dalam video dinilai juri sangat sesuai dengan isi dongeng yang diceritakan. Alunan musik thongling diawal video sangat bagus dan bisa menyatu dengan cerita. Sedangkan selama dongeng diceritakan alunan seruling sayup-sayup terdengar semakin menambah keindahan video yang disajikan.

Namun satu catatan dari Juri yang perlu mendapatkan perhatian adalah property Kentongan dan Seruling yang hanya digunakan selama beberapa detik di akhir video dinilai juri kurang tepat. Seharusnya property tersebut digunakan secara maksimal selama pendongeng menceritakan dongeng. Namun juri sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan seluruh peserta.

Dalam kesempatan terpisah, Lina menyampaikan kepada Tim Liputan Poncol Eksotik bahwa sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti Lomba Mendongeng Dalam Bahasa Jawa. 

“Sebuah tantangan yang luar biasa dalam mengenalkan dan mengajarkan Bahasa Jawa kepada Putra putri kita melalui media dongeng di era global saat ini. Semoga dongeng yang disampaikan dapat menginspirasi dan bermanfaat, khususnya bagi putra putri kita”, tandas Lina saat berbicang dengan reporter Kicau Eksotik.

“Terima kasih kepada Tim Poncol eksotik yang sudah mendukung  dan membantu selama proses pembuatan video” lanjut Lina dalam perbincangan. 

Dengan kemenangan ini, diharapkan akan menjadi pemicu terhadap generasi muda untuk lebih berperan aktif dalam melestarikan Budaya Lokal terutama Bahasa Jawa. Terima Kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat, terutama Camat Poncol, Sekretaris Kecamatan Poncol, seluruh ASN Kecamatan Poncol, SMKN I Poncol  dan Pemerintah Desa Genilangit serta Bapak Mislan yang merupakan sesepuh Desa Genilangit yang selama proses pengambilan gambar memberikan masukan yang sangat diperlukan dan pengelola Bukit Sekudi yang telah memfasilitasi Tim dalam mengeksplore keindahan alam di Wilayah Poncol yang Eksotik. (Ws-Tim).

Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *